ERHA Ultimate - Klinik Spesialis Kulit & Rambut
19 December 2024 - Kecantikan | Kesehatan

Kulit Gatal Tak Kunjung Usai? Ketahui Gejala Eksim dan Cara Mengatasinya

Pernah nggak, kamu merasakan gatal tak tertahankan yang bikin kulit kamu merah dan bersisik? Eits, jangan digaruk, ya! Bisa jadi, yang kamu alami adalah penyakit kulit eksim. 

Meskipun sering disalah artikan sebagai alergi, eksim termasuk penyakit kulit yang bisa jadi serius dan mengganggu kehidupan kamu. Apa saja ya, penyebabnya? Terus, gimana sih, cara menanganinya?

Temukan informasi selengkapnya di artikel ini!

Mengenal Penyakit Kulit Eksim, Apa Itu? 

Dalam dunia medis, eksim dikenal sebagai dermatitis atopik. Eksim adalah penyakit kulit yang muncul sebagai ruam-ruam merah di kulit yang terasa gatal, kering, dan bersisik. Ruam ini sering muncul di lipatan siku, belakang lutut, pergelangan tangan, wajah, dan leher.

Apa Penyebab Eksim?

Dilansir dari National Library of Medicine, penyebab eksim tidak diketahui sepenuhnya, tapi sebenarnya eksim muncul karena kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan. 

Faktor Genetik

Artinya, anak yang orang tuanya memiliki riwayat eksim, asma, atau alergi akan lebih rentan untuk mengalami eksim pula. Meskipun eksim bisa dialami oleh semua umur, gejala eksim umumnya mulai muncul semenjak dini, pada usia bayi dan kanak-kanak. 

Beberapa kasus eksim pada anak membaik secara signifikan, bahkan sembuh dengan sendirinya, seiring bertambahnya usia. Namun, banyak juga kasus di mana eksim terus kambuh sepanjang hidup, terutama ketika terpapar pemicu.

Skin Barrier Lemah

Faktor lain penyebab eksim adalah kelemahan fungsi skin barrier yang berguna menghalangi zat-zat asing masuk ke kulit dan mencegah hilangnya kelembaban kulit. Pada penderita eksim, skin barrier ini lemah atau mengalami kerusakan, sehingga kulit menjadi lebih mudah kering dan iritasi.

Faktor Lingkungan

Beberapa faktor lingkungan yang bisa memicu eksim di antaranya:

  • Suhu ekstrem. Cuaca yang terlalu panas atau dingin dapat memperparah gejala eksim karena membuat kulit kamu iritasi dan kekeringan.

  • Deterjen, sabun, dan bahan kimia. Sabun, deterjen, dan produk perawatan tubuh yang mengandung bahan kimia yang keras berpotensi merusak skin barrier kamu.

  • Debu, serbuk sari, dan bulu hewan. Partikel-partikel kecil ini bisa menjadi alergen dan memicu reaksi alergi pada kulit sensitif yang mengalami eksim.

  • Makanan. Makanan tertentu seperti telur, susu, kacang-kacangan, dan seafood bisa memicu reaksi alergi atau memperparah eksim pada beberapa orang.

  • Keringat. Cairan keringat yang menempel di pakaian dapat memicu iritasi dan rasa gatal pada kulit.

  • Stres. Kondisi psikologis yang buruk dapat memicu hormon yang memperparah peradangan kulit.

Sistem Kekebalan Tubuh

Selain faktor genetik dan lingkungan, eksim juga dipengaruhi oleh sistem imun tubuh. Penderita eksim memiliki respons imun tubuh yang terlalu aktif ketika terpapar dengan faktor-faktor pemicu, sehingga menyebabkan peradangan kulit.

Eksim Kering vs Eksim Basah

Baik eksim kering dan eksim basah merupakan istilah awam yang digunakan untuk menyebut dua jenis eksim. Namun, tidak ada kedua istilah ini dalam dunia medis. Kedua kondisi kulit ini sama-sama disebut dermatitis atopik

 

Gejala eksim menyebabkan kondisi kulit menjadi kering, bersisik, merah, dan gatal, tanpa ada lepuhan atau luka yang basah. Awamnya, kondisi kulit inilah yang disebut sebagai eksim kering

 

Nah, kalau eksim tersebut disertai lepuhan kecil yang berisi cairan bening, masyarakat sering menyebutnya sebagai eksim basah. Eksim ini biasanya terjadi pada kasus eksim yang sedang hingga berat dan terjadi karena adanya peradangan aktif di kulit. 

 

Bayangkan saat kita terluka, kulit kita memerah dan bengkak. Nah, pada eksim basah, peradangan ini menyebabkan pembuluh darah kecil di kulit kita membesar dan bocor. Cairan bening dari pembuluh darah ini kemudian keluar dan menggenangi permukaan kulit, sehingga kulit terlihat basah dan melepuh.

 

Selain itu, eksim basah juga bisa terjadi karena kulit kita terinfeksi oleh bakteri, seperti bakteri staphylococcus, atau virus, seperti virus herpes simplex. 

Jenis-Jenis Eksim

Terdapat beberapa jenis eksim dengan gejala yang berbeda-beda, seperti:

 

  1. Dermatitis Atopik: Eksim ini adalah tipe yang umum dan dicirikan oleh kulit yang meradang, gatal, dan kering.

  2. Dermatitis Kontak: Jenis eksim ini disebabkan kulit bersentuhan langsung dengan zat tertentu yang menyebabkan reaksi alergi atau iritasi.

  3. Eksim Dishidrotik: Menyebabkan kulit menjadi kering dan terasa perih. Dicirikan juga dengan munculnya lepuhan kecil berisi cairan, umumnya pada telapak tangan dan kaki.

  4. Dermatitis Seboroik: Peradangan yang menjadikan kulit bersisik, merah, dan berminyak. Umumnya terjadi di kulit kepala, wajah, dan bagian atas dada.

  5. Neurodermatitis: Kondisi yang ditandai dengan gatal yang intens dan kulit yang menebal.

  6. Eksim Numular: Eksim jenis ini ditandai dengan bercak-bercak kulit berbentuk koin yang terasa gatal dan bersisik, umumnya terjadi di tangan dan kaki.

Penderita eksim bisa saja mengidap lebih dari satu jenis eksim di saat yang bersamaan, loh. Maka dari itu, jika kamu tidak yakin dengan kondisi kulit kamu, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit profesional agar kamu mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.

Do’s & Don’ts Mengatasi Eksim

Setelah kamu tahu penyebab dan gejala eksim, selanjutnya kamu harus tahu juga bagaimana menanganinya, dong. 

 

Nah, ini dia hal-hal yang harus kamu lakukan dan hindari saat memiliki eksim.

Do’s:

#1 Ketahui dan jauhi pemicu eksim

Setiap orang memiliki pemicu eksimnya masing-masing, baik itu iritan seperti deterjen atau alergen seperti bulu hewan. Jadi, pastikan kamu tahu apa yang membuat eksim kamu semakin parah, dan sebisa mungkin minimalisir pemaparan terhadap pemicu tersebut.

#2 Mandi dengan air hangat

Mandi 1-2 kali sehari dengan air hangat untuk memastikan tubuh bebas debu atau iritan lainnya. Saat mandi, gunakan sabun berbahan ringan yang cocok untuk kulit sensitif. Pastikan sabun kamu tidak mengandung pewangi maupun pewarna untuk meminimalisir risiko iritasi.

#3 Oleskan pelembab

Kulit eksim pada umumnya cenderung kering karena skin barrier yang rusak atau lemah. Untuk mencegah kulit bertambah kering, jaga kelembaban kulit dengan mengoleskan pelembab setiap hari. 

#4 Lakukan patch-test jika mencoba produk baru

Kalau kamu mau mencoba produk perawatan tubuh baru, sebaiknya coba oleskan dulu sedikit produk tersebut di area tertentu tubuh kamu. Hal ini untuk memastikan produk tersebut aman dan tidak mengiritasi kulit sensitif. 

Dont’s

#1 Menggaruk eksim

Meskipun gatal luar biasa, eksim tidak boleh digaruk, ya. Menggaruk hanya membuat ruam eksim kamu terluka, dan berpotensi terkena infeksi. Jika gatal tidak tertahankan, kamu bisa mengoleskan pelembab khusus eksim atau meletakkan kain basah untuk meredakannya.

#2 Mengabaikan kebersihan

Kalau kamu tidak memerhatikan kebersihan diri sendiri dan lingkungan, kamu beresiko terpapar alergen dan iritan yang bisa memicu eksim. Oleh karena itu, pastikan kamu menjaga kebersihan kamar, rumah, dan pakaian, ya! 

#3 Stres berlebihan

Stres adalah salah satu faktor pemicu dermatitis atopik. Untuk meminimalisir risiko terkena stres berlebihan, pastikan kamu selalu tidur cukup, berolahraga, dan melakukan kegiatan yang bikin happy.

#4 Mengabaikan konsultasi dengan dokter kulit

Periksakan eksim kamu ke dokter kulit apabila kondisi tidak kunjung membaik. Kalau ruam eksim tambah parah, serta muncul tanda-tanda infeksi seperti nanah, demam, atau pembengkakan, artinya eksim kamu sudah masuk tingkat keparahan yang tinggi. 

Maka dari itu, harus segera dikonsultasikan dengan dokter kulit agar mendapatkan penanganan yang tepat sasaran.

Perawatan Wajah dan Kulit Eksim di Klinik Kecantikan Erha Ultimate 

Meskipun eksim tidak menular, rasa gatal dan perih dari eksim pasti tidak nyaman, bukan? Sebelum eksim kamu makin parah dan meninggalkan bekas luka yang sulit dipudarkan, lebih baik segera konsultasi dengan dokter spesialis kulit. 

Bingung harus konsultasi kemana? Tenang aja, sekarang kamu bisa konsultasi eksim di klinik kecantikan ERHA Ultimate juga, loh. Kini, ERHA Ultimate hadir dengan Atopy & Skin Disease Center untuk mendukung eczema fighter mendapatkan kulit yang sehat.

 

Yap, ERHA Ultimate tidak hanya menangani dermatologi estetika, melainkan berbagai masalah kulit tidak menular seperti eksim dan psoriasis. Solusi klinis ERHA Ultimate menggunakan pendekatan personal dari ahlinya dan teknologi terbaik untuk memastikan perawatan kulit eksim kamu ampuh dan tepat sasaran.

 

Di ERHA Ultimate, kamu akan diberikan diagnosis dari dokter spesialis kulit berpengalaman, dan akan diberikan penanganan sesuai gejala. Ada beberapa kemungkinan pengobatan yang ditujukan untuk meredakan gatal, mengurangi peradangan, meminimalisir kekambuhan, dan menjaga kelembaban kulit, yaitu:

 

  • Doctor skincare: berupa krim racikan dokter yang diresepkan khusus sesuai gejala perorangan.

  • Daily skincare: bisa berupa pembersih dan pelembab yang cocok untuk kulit eksim. Rangkaian skincare ini berguna meredakan peradangan dan menyamarkan bekas luka.

  • Medical treatment: seperti NB-UVB Therapy by Excimer Light, Red Light Therapy, atau NB-UVB Therapy by Phototherapy. Treatment ini biasanya direkomendasikan jika eksim kekambuhan lebih parah, menyebabkan bekas luka yang tampak gelap, menebal, dan meluas di beberapa area tubuh.


Untuk mengetahui penanganan mana yang tepat untuk kamu, yuk, segera booking jadwal konsultasi di ERHA Ultimate! Cari tahu lebih lanjut soal Atopy and Skin Disease Center dan follow Instagram @erha.ultimate untuk informasi ter-update!