Pernah gak dengar mitos yang katanya skincare dari dokter bisa bikin kulit “ketergantungan”? Konon, kalau pakai skincare dari dokter harus dalam jangka waktu yang panjang, dan kalau berhenti bisa memperburuk masalah kulit!
Padahal, di dunia dermatologi, istilah “ketergantungan” ini sering disalahartikan, akhirnya jadi timbul deh rasa takut dan khawatir yang sebenarnya tidak perlu. Jadi, mitos atau fakta, nih? Simak terus artikel berikut ini, ya!
5 Mitos Seputar Skincare dari Dokter
Jangan gampang percaya, lebih baik pelajari dulu 5 mitos skincare berikut ini untuk tahu faktanya!
-
Skincare dari dokter pasti mengandung bahan keras
Mitos! Tidak semua skincare dari dokter mengandung bahan aktif yang “keras”. Justru, setiap produk skincare dari dokter akan disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing pasien sesuai keluhannya. Dokter kulit tentu akan meracik formula yang aman, apalagi untuk jenis kulit sensitif.
-
Hasilnya instan dan bisa menyembuhkan semua masalah kulit
Anggapan ini adalah salah satu mitos yang paling umum diyakini banyak orang. Tentunya skincare dari dokter bukan solusi instan ya, tetap butuh waktu dan konsistensi usaha untuk melihat hasilnya. Dokter juga dapat menyarankan kombinasi treatment untuk hasil yang optimal di klinik kecantikan, sehingga tidak mengandalkan skincare racikan saja.
-
Skincare dari dokter tidak cocok untuk jangka panjang
Masih banyak orang yang belum tahu, bahwa skincare dari dokter faktanya bisa digunakan dalam jangka panjang, sesuai dengan kondisi kulit yang terus dipantau oleh dokter kulit. Tidak sedikit lho pasien yang terus menggunakan skincare dari dokter sebagai bagian dari perawatan kulit harian mereka!
-
Kalau berhenti pakai skincare dari dokter, kulit bisa jadi lebih parah dari sebelumnya
Mitos ini termasuk ke dalam salah satu kekhawatiran yang paling banyak diyakini pasien tentang skincare dari dokter. Tenang aja, jika kamu menghentikan skincare dari dokter dengan cara yang benar atau diganti dengan perawatan yang sesuai, kondisi kulit bisa tetap stabil kok! Kulit yang memburuk setelah berhenti memakai skincare dari dokter biasanya disebabkan karena sebagian besar orang kembali ke kebiasaan lama atau memakai produk pengganti yang tidak cocok dengan kondisi kulitnya.
-
Skincare dari dokter bisa bikin ketergantungan
Perlu diingat, setelah memakai skincare dari dokter kulit kemungkinan sudah terbiasa dengan kondisi yang lebih sehat karena perawatan yang sehat. Nah, ketika kita menghentikan perawatan atau mengganti perawatan secara tiba-tiba, maka masalah kulit yang dulu dapat berpotensi muncul kembali. Hal ini bukan karena “ketergantungan”, tetapi karena kebutuhan kulit tidak lagi terpenuhi!
Ini Kata Dokter Kulit Tentang Ketergantungan Skincare dari Dokter
Menurut dr. Novrina Heraghandi, Sp.DVE., FINSDV
dari ERHA Ultimate, anggapan bahwa skincare dari dokter itu dapat membuat kulit ‘ketergantungan’ adalah tidak tepat. Beliau menjelaskan, “Produk rekomendasi dokter berfungsi untuk mempertahankan dan memperpanjang hasil durasi perawatan, sehingga kulit jadi lebih baik dan stabil pasca treatment.”
Selain itu, dr. Novrina juga menjelaskan bahwa treatment dan skincare memiliki keunggulan tersendiri, biasanya tidak cukup untuk masalah jerawat yang lebih kompleks. Jadi, konsultasi dengan dokter kulit terpercaya dapat membantu pasien memastikan dan memilih metode perawatan yang lebih tepat agar masalah kulit dapat diatasi secara efektif.
“Saat stop (memakai skincare dari dokter) kulit kembali bermasalah, maka artinya masalah kulit tersebut belum selesai. Jadi, harus melakukan perawatan kulit yang berkelanjutan. Artinya, (kondisi ini) bukan ketergantungan.” Jelasnya.
Apapun masalah kulitnya, bagaimanapun bentuk wajah yang kamu inginkan, di ERHA Ultimate kamu bisa konsultasikan secara langsung dengan dokter terpercaya dan sertifikasi yang lengkap.
Ingin tahu lebih jauh tentang masing-masing treatment? Kunjungi website kami di www.erhaultimate.co.id dan instagram kami di @erha.ultimate, ya! Kamu juga bisa klik disini untuk jadwalkan konsultasi sekarang!
