Botox merupakan salah satu perawatan estetika yang populer untuk mengatasi berbagai tanda penuaan dengan hasil yang relatif cepat. Botox sendiri tidak hanya diminati oleh kalangan pria maupun wanita yang ingin tampil lebih percaya diri.
Jika kamu tertarik untuk mencoba perawatan anti aging dengan botox, penting untuk memahami apa itu botox, cara kerjanya, manfaat, hingga risiko yang mungkin dapat terjadi. Di artikel ini, kami akan membahasnya secara detail dan lengkap. Yuk simak sampai selesai!
Baca juga: Begini Cara Menghilangkan Keriput di Wajah Tanpa Operasi
Apa itu Botox?
Botox adalah singkatan dari Botulinum Toxin, yaitu protein yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Dalam dunia medis dan estetika, botox digunakan dalam dosis sangat kecil dan aman untuk menghambat sinyal saraf ke otot, sehingga otot menjadi lebih rileks.
Cara kerjanya yaitu menghambat sinyal saraf ke otot, sehingga otot tersebut tidak berkontraksi terlalu kuat. Ketika otot beristirahat, kerutan yang muncul akibat ekspresi berulang seperti mengernyit, mengangkat alis, atau tersenyum akan terlihat jauh lebih lembut. Hasil botox wajah akan terlihat selama 3–7 hari, maksimal dalam 10–14 hari dan efek bertahan sekitar 3–6 bulan.
Manfaat Botox Wajah
Botox tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi kerutan, tetapi juga tanda penuaan lainnya. Yuk, simak selengkapnya di sini!
1. Mengurangi Kerutan Dahi
Kerutan horizontal di dahi merupakan salah satu tanda penuaan yang paling sering muncul karena ekspresi mengangkat alis. Botox dapat mengendurkan otot frontalis agar garis terlihat lebih halus.
2. Menghilangkan Kerutan di Area Mata
Kerutan di sudut mata muncul akibat sering tersenyum atau menyipitkan mata. Botox membantu merilekskan otot orbicularis oculi sehingga area mata tampak lebih segar.
3. Menghaluskan Garis Kening
Kerutan vertikal di antara alis dapat memberi kesan wajah terlihat marah atau tegang. Perawatan botox mampu melunakkan ekspresi dan membuat tampilan lebih ramah.
4. Mengatasi Rahang Besar / Wajah Ktak (Masseter Botox)
Jika kamu memiliki bentuk wajah kotak atau rahang yang menonjol, bisa jadi otot masseter-mu terlalu aktif. Hal ini biasanya akibat kebiasaan mengunyah keras, grinding gigi, atau stres.
Botox yang disuntik pada otot masseter membuat area tersebut mengecil secara bertahap, menghasilkan tampilan wajah yang lebih tirus dan feminin. Botox dapat meniruskan wajah, mengurangi kebiasaan teeth grinding, dan meredakan nyeri Temporomandibular Joint Disorder (TMJ).
5. Mengatasi Keringat Berlebih
Botox juga efektif menghambat sinyal saraf yang memicu produksi keringat berlebih. Meskipun paling umum pada ketiak, beberapa dokter juga menggunakannya untuk area wajah yang mengalami hiperhidrosis.
6. Mempercantik Senyum
Jika gusi tampak terlalu banyak saat tersenyum, botox dapat disuntikkan pada otot pengangkat bibir untuk meredam gerakannya. Senyum tetap natural, tetapi lebih proporsional dan estetis.
Efek Samping Botox
Walaupun tergolong aman, botox tetap memiliki potensi efek samping. Memahami risiko ini dapat membantu kamu menghindarinya. Berikut penjelasannya:
1. Kemerahan di Area Suntikan
Kemerahan adalah efek samping paling umum, biasanya muncul beberapa menit setelah penyuntikan. Jarum mikro yang masuk ke lapisan kulit memicu respons alami tubuh berupa peningkatan aliran darah pada titik tersebut. Biasanya hilang dalam 20–60 menit.
2. Pembengkakkan Ringan
Pembengkakan kecil sebesar titik jarum dapat muncul segera setelah prosedur. Saat botox disuntikkan, cairan masuk ke jaringan otot sehingga memicu respons sementara berupa edema (pembengkakan mikro). Hilang dalam 1–3 jam.
3. Rasa Nyeri atau Tidak Nyaman
Saat jarum masuk pada wajah, kamu mungkin merasakan sensasi tusukan kecil dan rasa seperti digigit semut. Jarum mikro tetap menembus lapisan kulit dan otot, sehingga wajar muncul sensasi instan pada respon tubuh. Rasa nyeri akan hilang beberapa menit setelah prosedur.
4. Sakit Kepala Ringan
Beberapa orang melaporkan sakit kepala setelah botox, terutama jika disuntik di area dahi atau glabella (antara alis). Hal ini terjadi karena Otot wajah sedang beradaptasi, perubahan ketegangan otot, dan respons tubuh terhadap injeksi. Biasanya hilang dalam 24–48 jam.
5. Reaksi Alergi
Meskipun jarang, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi ringan hingga sedang. Jika merasakan gejala seperti gatal, biduran, ruam, dan pembengkakan yang tidak biasa dalam beberapa jam pertama, dokter akan memberikan obat antihistamin atau tindakan lanjut sesuai kebutuhan.
Pantangan Makanan dan Hal Yang Perlu Tidak Dilakukan Setelah Botox
Agar hasil botox terlihat maksimal dan risiko efek samping dapat diminimalkan, kamu perlu memperhatikan apa saja makanan yang sebaiknya dibatasi serta aktivitas yang tidak boleh dilakukan. Berikut panduan lengkapnya:
1. Pantangan Makanan Setelah Botox
Memilih makanan saat melakukan botox adalah hal yang penting. Dengan menjaga makanan hasil botox pada wajah akan maksimal. Jika pantangan makanan dilanggar akan mungkin terjadi hasil yang tidak maksimal seperti wajah tampak lebih bengkak dan proses pemulihan bisa lebih lama.
Berikut ini contoh makanan yang tinggi garam dan sodium keripik, makanan instan, lauk asin, sambal, makanan berlevel pedas, dan saos botolan.
2. Hal yang Tidak Perlu Dilakukan Setelah Botox
Selain makanan, aktivitas tertentu juga penting dihindari dalam 24–48 jam pertama agar hasil botox tidak berubah atau menyebar ke area yang tidak diinginkan. Seperti jangan memijat atau menekan wajah, jangan berbaring selama 4 jam setelah penyuntikan, hindari sementara olahraga yang berat selama 48 jam, hindari paparan panas berlebihan, dan tidak melakukan facial, laser, atau treatment wajah lainnya
Dengan mengikuti seluruh pantangan ini, botox akan bekerja lebih optimal, hasil terlihat lebih natural, dan risiko efek samping seperti ptosis atau wajah asimetris dapat diminimalkan.
Baca juga: Bebas Flek dan Kerutan dalam Sekejap, Dengan Picosure Laser Pro
Tips Minimalkan Risiko Saat Botox Wajah
Agar hasilnya optimal dan risiko minimal, berikut panduan penting yang wajib kamu perhatikan sebelum treatment.
1. Pilih Klinik Terpercaya
Botox adalah prosedur medis, sehingga harus dilakukan oleh dokter kulit atau dokter estetika bersertifikat. Untuk itu pilihlah klinik terpercaya yang memiliki dokter estetik yang profesional.
Jika mempunyai riwayat alergi atau penyakit saraf, konsultasikan terlebih dahulu oleh dokter agar mendapatkan penanganan maksimal.
2. Ikuti Jadwal Sesuai Saran Dokter
Jika terjadi asimetri atau hasil kurang maksimal, dokter biasanya melakukan retouch setelah 10–14 hari. Selalu ikuti saran dan jadwal dokter untuk membuat hasil botox maksimal.
3. Hindari Obat Pengencer Darah Sebelum Treatment
Selama 3–7 hari sebelum prosedur, hindari aspirin, ibuprofen, vitamin E dosis tinggi, dan suplemen ginkgo biloba atau omega-3. Ini dilakukan untuk membantu mencegah memar berlebihan.
Pilih Perawatan Botox Terbaik di ERHA Ultimate
![]()
Botox wajah termasuk perawatan yang aman dan efektif untuk mengurangi kerutan, memperhalus ekspresi, hingga membentuk kontur wajah. Hasil terbaik hanya bisa diperoleh jika kamu memilih klinik yang tepat dengan dokter yang berpengalaman.
Pilih perawatan botox terbaik dengan ERHA Ultimate untuk memberikan tampilan yang lebih segar, muda, dan percaya diri. Perawatan di ERHA Ultimate telah menggunakan dokter estetika berlisensi, penggunaan botox yang aman, serta teknologi yang mengikuti standar medis terkini.
Kamu akan mendapatkan rekomendasi Anti Aging yang tepat, hingga treatment seperti Skin Tightening Therapy by Ulthera for Mid Lowe Face, Collagen Stimulation by Juvelook dan pilihan lainnya yang membantu mengatasi perubahan warna kulit dan tanda penuan pada wajah.
Lakukan perawatan botox yang aman di ERHA Ultimate dan konsultasikan jadwal dengan klik di sini!