ERHA Ultimate - Klinik Spesialis Kulit & Rambut

Hyperkeratinization

Hyperkeratinization atau hiperkeratinisasi adalah gangguan akibat kelebihan keratin--protein alami yang terdapat dalam kulit kita. Keratin yang berlebih mengakibatkan terganggunya proses pengelupasan sel kulit mati. Sel kulit mati seharusnya mengelupas pada

Hyperkeratinization atau hiperkeratinisasi adalah gangguan akibat kelebihan keratin--protein alami yang terdapat dalam kulit kita. Keratin yang berlebih mengakibatkan terganggunya proses pengelupasan sel kulit mati. Sel kulit mati seharusnya mengelupas pada periode waktu tertentu dan digantikan oleh sel kulit baru. Bila proses ini terganggu dan terjadi penumpukan sel kulit mati maka akan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, misalnya kulit kasar dan bersisik, juga gangguan keratosis pilaris. Hiperkeratinisasi sering juga disebut sebagai hyperkeratosis (hiperkeratosis) dan didefinisikan secara sederhana sebagai penumpukan sel kulit mati yang berakibat pada penyumbatan folikel.

Selain itu, hiperkeratinisasi juga berdampak pada penyumbatan saluran kelenjar minyak dalam mengeluarkan sebum (minyak). Kelenjar minyak di dalam kulit kita memiliki saluran yang berhubungan dengan dunia luar, saluran tersebut dilapisi oleh folikel. Sel kulit mati yang menumpuk akibat hiperkeratinisasi akan menyebabkan penebalan folikel, sehingga sebum pun tak dapat dilepas. Sebum atau minyak berlebih pada wajah pada akhirnya menimbulkan jerawat. Oleh sebab itu hiperkeratinisasi kerap disebut sebagai awal proses terjadinya jerawat.

Kelebihan keratin umumnya merupakan faktor genetik. Sehingga penanganan hiperkeratinisasi biasanya lebih difokuskan pada akibat-akibat yang ditimbulkannya. Misalnya dengan penggunaan produk perawatan kulit untuk mengurangi kadar minyak berlebih pada wajah, atau tindakan medis seperti terapi laser yang dapat membantu mempercepat proses pengelupasan sel kulit mati.

Hyperkeratosis

Hyperkeratinization atau hiperkeratinisasi adalah gangguan akibat kelebihan keratin--protein alami yang terdapat dalam kulit kita. Keratin yang berlebih mengakibatkan terganggunya proses pengelupasan sel kulit mati. Sel kulit mati seharusnya mengelupas pada

Hyperkeratinization atau hiperkeratinisasi adalah gangguan akibat kelebihan keratin--protein alami yang terdapat dalam kulit kita. Keratin yang berlebih mengakibatkan terganggunya proses pengelupasan sel kulit mati. Sel kulit mati seharusnya mengelupas pada periode waktu tertentu dan digantikan oleh sel kulit baru. Bila proses ini terganggu dan terjadi penumpukan sel kulit mati maka akan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, misalnya kulit kasar dan bersisik, juga gangguan keratosis pilaris. Hiperkeratinisasi sering juga disebut sebagai hyperkeratosis (hiperkeratosis) dan didefinisikan secara sederhana sebagai penumpukan sel kulit mati yang berakibat pada penyumbatan folikel.

Selain itu, hiperkeratinisasi juga berdampak pada penyumbatan saluran kelenjar minyak dalam mengeluarkan sebum (minyak). Kelenjar minyak di dalam kulit kita memiliki saluran yang berhubungan dengan dunia luar, saluran tersebut dilapisi oleh folikel. Sel kulit mati yang menumpuk akibat hiperkeratinisasi akan menyebabkan penebalan folikel, sehingga sebum pun tak dapat dilepas. Sebum atau minyak berlebih pada wajah pada akhirnya menimbulkan jerawat. Oleh sebab itu hiperkeratinisasi kerap disebut sebagai awal proses terjadinya jerawat.

Kelebihan keratin umumnya merupakan faktor genetik. Sehingga penanganan hiperkeratinisasi biasanya lebih difokuskan pada akibat-akibat yang ditimbulkannya. Misalnya dengan penggunaan produk perawatan kulit untuk mengurangi kadar minyak berlebih pada wajah, atau tindakan medis seperti terapi laser yang dapat membantu mempercepat proses pengelupasan sel kulit mati.

Hyperpigmentation

Hiperpigmentasi merupakan gangguan pigmentasi kulit, di mana warna kulit berubah menjadi lebih gelap (kecoklatan, keabuan, kebiruan, atau kehitaman). Hiperpigmentasi terjadi karena adanya sel melanosit yang memproduksi pigmen atau melamin secara

Hiperpigmentasi merupakan gangguan pigmentasi kulit, di mana warna kulit berubah menjadi lebih gelap (kecoklatan, keabuan, kebiruan, atau kehitaman). Hiperpigmentasi terjadi karena adanya sel melanosit yang memproduksi pigmen atau melamin secara berlebihan. Kelainan ini dapat mengubah penampilan dan menimbulkan keluhan estetika bahkan gangguan psikososial.

Hiperpigmentasi disebabkan oleh kerusakan kulit akibat sinar matahari, peradangan, atau cedera kulit lainnya. Orang-orang yang memiliki kulit lebih gelap dari orang Asia atau orang yang tinggal di Benua Afrika, lebih rentan terhadap hiperpigmentasi. Pada umumnya, hiperpigmentasi menyerang bagian pipi, dahi, bibir bagian atas, hidung, dan dagu. Meski bisa pula menyerang pria, hiperpigmentasi lebih sering hinggap di kulit wajah mulus wanita. Banyak wanita yang merasa tidak percaya diri dengan penampilan wajahnya yang dihinggapi bintik-bintik hitam, sehingga berusaha menutupinya dengan kosmetik. Sayangnya, terkadang hal tersebut bisa berbahaya bila kosmetik yang digunakan mengandung bahan-bahan yang tidak aman dan justru membuat kondisi kulit semakin buruk atau bahkan terinfeksi.

Bagaimana mengatasinya?

Hindari penyebabnya. Salah satu penyebab utama hiperpigmentasi adalah kulit terpapar dengan sinar matahari.Tak ada salahnya menggunakan payung atau topi saat bepergian di siang hari, dan aplikasikan sunscreen (tabir surya) pada wajah dan tubuh Anda. Hiperpigmentasi juga bisa terjadi akibat peradangan dari kosmetik. Oleh sebab itu Anda harus teliti dan berhati-hati dalam memilih kosmetik, jangan tergiur dengan harga murah namun bahannya tidak jelas. Sebaiknya pilih kosmetik dari produsen yang terpercaya.
Rawat kulit untuk cegah penuaan dini. Hiperpigmentasi merupakan salah satu gejala penuaan dini. Oleh sebab itu, kita juga bisa mencegahnya dengan melakukan perawatan anti-aging. Salah satu caranya adalah dengan mengatur asupan makanan, agar kulit mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Agar lebih maksimal, Anda juga dapat mengonsumsi multivitamin atau suplemen untuk mendukung perawatan anti aging. Contohnya vitamin A, E dan C yang berfungsi sebagai antioksidan, mampu melindungi kulit dari radikal bebas. Selain itu Anda juga dapat mengkonsumsi suplemen kolagen yang berguna sebagai lem seluler pada serat yang mendukung lapisan luar kulit serta protein utama dalam tulang. Jangan lupa juga untuk banyak minum air putih-minimal 2 liter, atau sekitar delapan gelas dalam sehari. Selain mengatur pola makan, perawatan anti aging dari dalam juga dapat dilakukan dengan menghindari stres. Stres membuat tubuh Anda melepaskan hormon kortisol yang akan meningkatkan kerja pada saraf simpati, sehingga akan membuat organ-organ tubuh berkontraksi atau tegang. Usahakan juga mendapat tidur yang cukup, sekitar 7-8 jam sehari. Kebiasaan merokok pun sebaiknya Anda hindari bila menginginkan kondisi kulit yang lebih sehat.
Konsultasi ke dokter spesialis kulit. Apabila noda hitam tak kunjung hilang dan justru semakin banyak muncul di wajah Anda, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat.

Hyperplasia

Bertambahnya jumlah sel secara berlebihan dalam organ atau jaringan tubuh, sehingga mengakibatkan pertambahan volume organ atau jaringan tersebut.

Bertambahnya jumlah sel secara berlebihan dalam organ atau jaringan tubuh, sehingga mengakibatkan pertambahan volume organ atau jaringan tersebut.

Hypertrophy

Pembesaran atau pertumbuhan berlebihan pada organ atau bagian tubuh, yang dikarenakan ukuran sel yang terus meningkat.

Pembesaran atau pertumbuhan berlebihan pada organ atau bagian tubuh, yang dikarenakan ukuran sel yang terus meningkat.

Hypodermis

Hipodermis kerap disebut juga sebagai jaringan subkutis atau subkutan, adalah lapisan terakhir dari tiga lapisan kulit--yakni terletak di bawah epidermis dan dermis. Hipodermis terdiri dari: Lapisan atau jaringan lemak.  Sebagai

Hipodermis kerap disebut juga sebagai jaringan subkutis atau subkutan, adalah lapisan terakhir dari tiga lapisan kulit--yakni terletak di bawah epidermis dan dermis.

Hipodermis terdiri dari:

Lapisan atau jaringan lemak. 
Sebagai lapisan lemak, hipodermis memiliki fungsi untuk menjaga panas (mengatur suhu) tubuh. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. 
Jaringan ikat.
Sebagai Jaringan ikat bawah kulit, hipodermis berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh, dan bertanggungjawab sebagai cadangan makanan. Seiring pertambahan usia kita, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur. Perubahan kondisi hipodermis inilah yang membuat kulit menjadi keriput, kendur, serta makin kehilangan kontur idealnya.
Fibroblast.
Hipodermis juga menjadi rumah bagi fibroblast, yang bertanggungjawab memproduksi kolagen. Serat-serat kolagen tersebut kemudian dialirkan ke dermis untuk menguatkan kulit. 
Pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. 


Berbeda dengan epidermis dan dermis, lapisan hipodermis cenderung tetap dan tidak mengalami regenerasi. Oleh sebab itu, bila seseorang memiliki bekas jerawat yang sudah sampai ke lapisan hipodermis maka bekasnya tidak akan hilang. Begitu pula dengan flek atau hiperpigmentasi, bila terdapat di hipodermis maka akan relatif sulit hilang, karena pada lapisan ini terdapat banyak kelenjar atau hormonal.