ERHA Ultimate - Klinik Spesialis Kulit & Rambut

Melanosit

Sel epidermis yang mensintesis pigmen melanin.

Sel epidermis yang mensintesis pigmen melanin.

Melasma

Melasma ialah pigmentasi kulit yang berlebihan, tidak teratur dan berwarna coklat muda hingga kehitaman pada wajah. Bercak-bercak ini bisa muncul di semua bagian kulit yang tidak tertutup pakaian, namun yang

Melasma ialah pigmentasi kulit yang berlebihan, tidak teratur dan berwarna coklat muda hingga kehitaman pada wajah. Bercak-bercak ini bisa muncul di semua bagian kulit yang tidak tertutup pakaian, namun yang paling sering terjadi di pipi, dahi, atas bibir, hidung, dan dagu . Melasma umumnya menyerang usia dewasa (sekitar usia 25-44 tahun) dengan kasus terbanyak pada wanita. Gambaran klinis melasma yaitu berupa bercak coklat kehitaman simetris pada wajah dengan bentuk yang tidak beraturan.
Ada empat jenis melasma. Pertama, melasma epidermal yang terjadi akibat peningkatan melanin di epidermis. Ini merupakan kasus tersering yang ditemui dan bisa diobati. Kedua, melasma dermal yang dikarakteristikkan adanya makrofag-makrofag melanin terutama di dermis. Jenis ini kurang responsif dengan terapi konvensional. Ketiga, melasma kombinasi epidermal-dermal, dan jenis yang terakhir melasma intermediate.
Faktor-faktor yang ikut berkontribusi dalam terjadinya melasma adalah paparan ultraviolet, genetik, kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral dan disfungsi endokrin atau terapi hormon. Kosmetika dan obat-obatan yang mengandung agen fototoksik juga bisa menyebabkan melasma. Pelepasan hormon yang menstimulasi melanosit akibat pengaruh stres, menguatkan dugaan jika melasma juga dipengaruhi stres. Tapi penyebab utama adalah sinar matahari. Paparan sinar matahari yang mengandung ultraviolet menstimulasi produksi sel-sel pigmen atau melanosit di kulit. Hal ini akan menyebabkan proses pembentukan melanin sehingga terjadi hiperpigmentasi. Selain menyebabkan flek-flek, sinar matahari juga mempercepat proses penuaan dini pada kulit berupa kulit kering, kusam, serta keriput.
Penanganan melasma perlu waktu lama dan tidak bisa instan. Lamanya pengobatan tergantung berat ringannya masalah yang timbul. Biasanya, hasil pengobatan mulai terlihat pada minggu ke-3 hingga ke-4 dan selanjutnya diperlukan sampai 10 minggu untuk penyembuhannya. Pengobatan melasma dapat dilakukan dengan pemberian obat-obat topikal yang berfungsi untuk menghambat pembentukan pigmen dan mengangkat melanin. Beberapa obat yang digunakan untuk menangani melasma, adalah: Hidrokuinon, Arbutin, Asam Azeleik, Ekstrak Hibiscus.
Pencegahan melasma adalah menghindari pengaruh buruk sinar matahari dengan memakai sun screen (tabir surya), alat pelindung dari matahari lainnya seperti payung, topi, kerudung, dan lain-lain. Di daerah tropis, pemakaian tabir surya setidaknya dengan SPF 20. Selain itu, Hindari produk kosmetik yang tidak jelas kandungannya apalagi mengandung bahan berbahaya.

Melatonin

Melatonin merupakan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone) yang dihasilkan secara alami oleh kelenjar pineal yang berperan besar terhadap bioritme pengaturan jam tidur. Hormon melatonin tak hanya berperan dalam pengaturan

Melatonin merupakan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone) yang dihasilkan secara alami oleh kelenjar pineal yang berperan besar terhadap bioritme pengaturan jam tidur. Hormon melatonin tak hanya berperan dalam pengaturan bioritme saja, tapi juga mood, siklus haid pada wanita, dan pubertas. Juga sebagai antioksidan yang berperan memelihara fungsi kesehatan jantung, antikanker, gangguan-gangguan endokrin, serta mencegah proses penuaan dini.

Hormon melatonin pada kulit dibentuk oleh sekelompok sel yang disebut dengan melanosit. Sekelompok sel ini berada diantara lapisan kulit paling atas (epidermis) dan lapisan yang lebih dalam lagi (dermis). Melatonin nantinya akan bermigrasi ke bagian epidermis untuk membentuk warna kulit.Semakin tua maka semakin sedikit melatonin yang dihasilkan, pada usia 80 tahun kadar melatonin hanya tinggal 10% dari angka pada saat usia 20 tahun.

Defisiensi hormon (berkurangnya kuantitas dan kualitas hormon) akibat penuaan menimbulkan perubahan kulit seperti penipisan kulit, mudah mengelupas dan terluka, kerontokan rambut, tampaknya garis-garis halus dan bercak pada kulit, dehidrasi kulit dan berkurangnya massa otot sehingga kulit mengendur.Melatonin merupakan pelindung utama sel dari radiasi. Radiasi terbesar yang dialami manusia berasal dari matahari yang disebut radiasi optik. Jika kulit mendapatkan sinar matahari tanpa adanya perlindungan,maka kulit akan membentengi diri dengan memproduksi melatonin secara berlebihan. Selanjutnya melatonin tersebut membentuk noda-noda kecil yang mengganggu penampilan kulit. Untuk itu, saat beraktivitas di luar rumah sebaiknya kulit menggunakan krim tabir surya (sunblock) dengan kandungan SPF 30 persen,dengan pengulangan pemakaian setelah 3-4 jam.

Menopause

Berhentinya menstruasi, terjadi biasanya antara usia 45 dan 55.

Berhentinya menstruasi, terjadi biasanya antara usia 45 dan 55.

Mercury

Merkuri (Hg) atau sering pula disebut dengan air raksa merupakan logam murni dan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan, tidak berbau, dan mengkilap. Merkuri

Merkuri (Hg) atau sering pula disebut dengan air raksa merupakan logam murni dan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan, tidak berbau, dan mengkilap. Merkuri yang dimasukkan dalam bahan-bahan produk perawatan kulit wajah dapat mencerahkan kulit dalam waktu singkat, namun tidak menyehatkan bahkan dapat membahayakan. Produk perawatan kulit yang bermerkuri lalu meresap melalui pori-pori efeknya bisa sampai merusak ginjal, bahkan memicu kanker. Bahaya produk bermerkuri bukan hanya bagi pemakainya, namun juga mengintai bayi dan anak-anak. Merkuri bisa masuk ke dalam tubuh anak-anak jika uapnya terhirup.

Merkel Cells

Sel yang terspesialisasi pada atau dekat jaringan epitel kulit, dan dipercaya berperan sebagai penerima rangsangan sentuhan, yang kemudian disampaikan ke jaringan saraf berbentuk pipih.

Sel yang terspesialisasi pada atau dekat jaringan epitel kulit, dan dipercaya berperan sebagai penerima rangsangan sentuhan, yang kemudian disampaikan ke jaringan saraf berbentuk pipih.