ERHA Ultimate - Klinik Spesialis Kulit & Rambut

Polymorphous Light Eruption

Polymorphous light eruption : Reaksi yang tidak umum terhadap sinar matahari salah satu jenis fotosensitifitas atau potosensitivity disorders.Penyebab utamanya belum dipastikan. Hal ini salah satu masalah kulit yang berhubungan dengan

Polymorphous light eruption : Reaksi yang tidak umum terhadap sinar matahari salah satu jenis fotosensitifitas atau potosensitivity disorders.Penyebab utamanya belum dipastikan. Hal ini salah satu masalah kulit yang berhubungan dengan matahari yang paling sering terjadi pada para wanita dan diantara orang dari iklim utara yang tidak secara teratur terkena matahari. Gejala yang muncul sebagai benjolan merah yang banyak dan bercak merah yang tidak biasa pada kulit yang terkena matahari. Bercak ini, yang gatal, umumnya muncul antara 30 menit dan beberapa jam setelah terkena matahari; meskipun begitu, bercak baru bisa terbentuk beberapa jam atau beberapa hari kemudian. Benjolan dan bercak tersebut biasanya hilang dalam beberapa hari sampai seminggu. Terutama pada yang memiliki jenis kulit sensitif. Gejala juga diikuti sakit kepala hebat, mual dan menggigil. Biasanya, orang dengan keadaan ini yang terus pergi keluar di bawah matahari secara berangsur-angsur menjadi sedikit peka terhadap akibat sinar matahari. 

PMLE terjadi pada sekitar 10 sampai 15 persen dari populasi Amerika Serikat, mempengaruhi orang dari semua ras dan latar belakang etnis. Perempuan lebih sering terkena PMLE dibandingkan pria, dan gejala awalnya tampak sejak usia muda.Untuk mengatasinya, kompres atau semprot dengan air dingin pada bagian kulit yang mengalami reaksi, pemberian krim anti ruam, dan segera konsultasi dengan dokter kulit. Dapat juga dengan obat nonprescription oral, seperti antihistamine (diphenhydramine atau klorfeniramin) untuk menghilangkan gatal-gatal, atau krim yang mengandung kortison. Sebaiknya menghindari kontak langsung dengan sinar matahari dengan menggunakan topi, baju dan celana panjang yang menutup tubuh.

Porphyria

Porphyria adalah suatu kelainan pada proses biosintesis heme, bagian dari hemoglobin, komponen sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Pada penderita porphyria, terjadi peningkatan ekskresi

Porphyria adalah suatu kelainan pada proses biosintesis heme, bagian dari hemoglobin, komponen sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Pada penderita porphyria, terjadi peningkatan ekskresi porphyrin. Porphyrin adalah enzim yang berperan dalam sintesis heme. Penumpukan porphyrin dalam jaringan tubuh menyebabkan urin berwarna merah keunguan, kulit sangat sensitive(hipersensitif) terhadap sinar matahari, dan dalam beberapa kasus penderitanya mengalami anemia parah.

Porphyria merupakan kelainan yang langka, dan bukan penyakit menular. 20% penderita mendapatkan porphyria melalui pewarisan genetik, sedangkan 80% disebabkan oleh penggunaan narkotika dan alkohol.

Porphyria berasal dari kata Yunani, porphura yang artinya warna ungu. Nama ini mengacu pada perubahan warna beberapa cairan tubuh menjadi ungu, salah satunya urin. Porphyria terdiri dari beberapa tipe dengan beragam gejala. Anemia parah dan urin berwarna merah keunguan disinyalir sebagai akar lahirnya legenda vampir peminum darah. Dugaan ini dikemukakan pertama kali oleh seorang biokimiawan, David Dolphin dalam pertemuan American Association for the Advancement of Science tahun 1985.

Secara umum, porphyria dibagi menjadi dua: acute porphyria dan cutaneous porphyria. Acute porphyria menyerang sistem saraf, dengan gejala nyeri di bagian perut, muntah, konstipasi, diare, lemah otot, demam, dan halusinasi. Cutaneous porphyria menyerang neuron saraf kulit, menyebabkan kulit penderitanya sangat sensitif dan mudah melepuh jika terkena sinar ultraviolet. Porphyria jenis inilah yang sering diidentikkan dengan ciri-ciri vampir.

Porphyria cutanea tarda, jenis porphyria yang paling sering ditemui, termasuk tipe yang menyerang saraf kulit. Dalam kaitannya dengan lokasi penumpukan porphyrin, porphyria juga dibagi menjadi dua: hepatic porphyria yaitu penumpukan porphyrin di liver/hati dan erythropoietic porphyria yaitu penumpukan porphyrin di sumsum tulang produsen sel darah merah.

Port-Wine Stains

Kelainan pada pembuluh darah, sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah kapiler pada kulit, dan ditandai dengan bercak-bercak berwarna pink-merah-hingga ungu.

Kelainan pada pembuluh darah, sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah kapiler pada kulit, dan ditandai dengan bercak-bercak berwarna pink-merah-hingga ungu.

Post Inflamasi Hiperpigmentasi (PIH)

Post Inflamasi Hiperpigmentasi (PIH) adalah kelainan pigmen yang didapat akibat terakumulasi pigmen setelah terjadinya proses peradangan akut atau kronik. Keadaan ini disebabkan oleh meningkatnya sintesis melanin sebagai respons peradangan, dan

Post Inflamasi Hiperpigmentasi (PIH) adalah kelainan pigmen yang didapat akibat terakumulasi pigmen setelah terjadinya proses peradangan akut atau kronik. Keadaan ini disebabkan oleh meningkatnya sintesis melanin sebagai respons peradangan, dan terperangkapnya pigmen melanin di dalam makrofag di bagian atas lapisan dermis pada kulit. Semua tipe kulit, baik pria maupun wanita segala usia dapat mengalami PIH. PIH adalah kelainan kulit yang sangat umum terjadi. Sebagian besar dermatosis atau masalah kulit dapat menyebabkan PIH termasuk psoriasis, infeksi kulit seboroik,serta infeksi kulit atopi.

Gejala:
Setelah mengalami infeksi (biasanya berupa penyakit gatal-gatal atau luka yang meradang), muncul bercak atau noda yang bentuknya bisa bervariasi dengan tekstur sedikit berbulu. Meskipun infeksi sudah sembuh, noda tersebut masih ada. Warna hiperpigmentasi tergantung pada lapisan kulit yang mengalaminya. PIH pada epidermis memberikan warna coklat dan dapat hilang berbulan-bulan sampai bertahun-tahun tanpa pengobatan. Sedangkan PIH pada dermis memberikan warna abu-abu dan biru, hilang selama periode waktu yang berkepanjangan atau bahkan menjadi permanen jika dibiarkan (tidak diobati).

Pemeriksaan lampu Wood dapat digunakan untuk membedakan PIH pada epidermis dan PIH pada dermis.Bila lesi atau area yang mengalami gangguan terletak pada epidermis, maka cenderung memberikan batas tegas di bawah pemeriksaan lampu Wood. Sedangkan lesi pada dermis tidak menonjol pada pemeriksaan lampu Wood.

Bagaimana mengatasinya?
Terapi PIH cenderung menjadi proses yang sulit dan sering memakan waktu 6-12 bulan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Terapi PIH harus dimulai dengan mengatasi peradangan pada kulit yang mendasarinya. Beberapa cara yang digunakan oleh dermatologis (dokter spesialis kulit) untuk mengobati PIH antara lain dengan terapi topikal (oles) yang mengandung fotoproteksi dan hydroquinon, maupun melalui terapi laser.

Memulai pengobatan dini untuk PIH dapat membantu mempercepat resolusi dan mencegah hiperpigmentasi lebih lanjut. Namun sangat penting untuk memperhatikan dan mengevaluasi pengobatan yang telah diberikan karena jika tidak berhati-hati dapat menyebabkan iritasi sehingga memperburuk PIH. Oleh sebab itu, segera temui dermatologis bila setelah mendapatkan pengobatan PIH Anda merasakan ada komplikasi atau gejala yang tidak diharapkan.

Post Inflammatory Erythema (PIE)

Post Inflammatory Erythema atau bekas jerawat kemerahan.

Post Inflammatory Erythema atau bekas jerawat kemerahan.

Post-Inflammatory Pigmentary Changes

Perubahan pigmen kulit akibat peradangan.

Perubahan pigmen kulit akibat peradangan.